Minggu, 01 April 2012

Pemerintah Ajak Mahasiswa ke Cina

Diposting oleh Annisa Oktaviyanti di 05.22
Ajak mahasiswa ke China, pemerintah berkelit
Warta


JAKARTA - Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan pemuda Indonesia termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Beijing, China, menunjukkan pertemuan tersebut memang sudah terencana sejak awal. Pertemuan itu justru akan menjadi pematik kemarahan mahasiswa di Indonesia.

Pemerintah tidak bisa berkelit lagi bahwa keberangkatan BEM ke Cina tidak ada hubungan dengan kunjungan Presiden SBY. "Bohong besar kalau pemerintah masih berkelit mereka tidak tahu. Agenda ini dilakukan sebagai upaya menekan perlawanan terhadap kenaikan harga BBM," ujar Pengamat Politik UI Boni Hargens ketika dihubungi wartawan tadi malam.

Sulit untuk menampik, bahwa tidak ada campur tangan pemerintah dalam pendanaan para pemuda dan mahasiswa tersebut. "Beberapa aktivis yang saya tanya, mereka menerima undangan dua atau tiga hari sebelum keberangkatan. Kalau berangkat sendiri tidak mungkin persiapannya hanya sehari dua hari, belum persiapan visanya. Paling tidak butuh waktu satu bulan."

Menjadi tidak masuk akal, jika pendanaan para mahasiswa dan pemuda itu dilakukan oleh pemerintah China. "Apa kepentingan pemerintah China? Apa klasifikasi dan kegiatannya?"

Langkah pemerintah memboyong para mahasiswa dan pemuda ini, dinilai sebagai upaya cuci otak untuk meredam gelombang unjuk rasa atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM. "Ini politik model Soeharto, tetapi kekanakkan. Ngapain sih ngajarin anak-anak mahasiswa itu terjebak dalam permainan kotor."

Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa Presiden tidak memahami substansi protes yang dilayangkan kepada pemerintah. Sikap kritis mahasiswa dan pemuda, hanya dibaca sebagai ancaman untuk menggulingkan kekuasaan Presiden.

"Ini mencerminkan pemerintah tidak memahami protes dan respon pemuda. Yang dilihat hanya sebagai ancaman menjatuhkannya dari kekuasaan. Padahal bukan itu poinnya, tapi bagaimana kritik ditampung, ditangkap, dicerna ketika mengubah kebijakan," tuturnya.

Langkah pemerintah ini, tidak akan efektif meredam protes. Sebaliknya, justru akan menyulut kemarahan mahasiswa di tanah air semakin menguat. "Yang berangkat itu aktivis yang tidak memiliki posisi sentral. Tidak mungkin mahasiswa disini mau digiring begitu saja dan mau menurut. Perlawanan akan semakin keras, upaya pemerintah meredam akan gagal," tukasnya.
(dat06/media/wol)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dunia Imajinasiku Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting