Serangga
Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah
memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan
kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan
Tomcat Mulai Serang Yogyakarta
Kulit kaki dan tangan Marsiyati menghitam. Begitu juga suaminya, Mardin Efendi, 37 tahun, dan dua anaknya, Della dan Raisya. "Ini sudah kering," katanya sembari memperlihatkan lipatan lutut dan siku kanan. Kondisi Raisya malah lebih parah. Sekujur tangan dan kaki bocah berusia 1,5 tahun itu melepuh. Sedangkan Della, 9 tahun, kulit di sekitar mata kanannya melepuh. "Tiga hari dia tak bisa sekolah," kata Marsiyati.
Dia menjelaskan, gejala awal, kulit bewarna kemerahan, terasa gatal dan panas. Jika digaruk, kulit melepuh dan terasa perih. Gejala itu berlangsung tiga hari sebelum mengering. Meski diberi salep kulit, bekas luka masih gatal. Warga sadar gejala itu merupakan serangan Tomcat setelah menonton berita televisi. "Hewannya sama persis dengan yang di TV," ujarnya.
Dua petugas Dinas Pertanian Kota Yogyakarta datang ke lokasi untuk mengambil contoh serangga Rabu pagi. Hewan itu bertubuh kuning kemerahan dan hitam. Dari cirinya, mirip Tomcat yang menyerang warga di Surabaya. "Untuk memastikan akan diteliti di laboratorium," kata Dhoto Dhewandono, petugas Dinas Pertanian.
Serangga itu ditemukan di sawah dan di sekitar rumah. Pada malam hari, serangga mengerubungi lampu rumah. Warga menyemprotkan cairan anti-serangga. Menurut Sadimin Hadi Sutarto, Ketua RW 07, serangan serangga itu berlangsung tiga kali dalam setahun. "Sesuai masa tanam padi," katanya. Menurut dia, serangga itu tetap ada hingga masa panen nanti. “Hanya saat sawah tak ditanami saja warga aman dari serangan.”
0 komentar:
Posting Komentar